Wednesday, August 6, 2008
Panduan Praktis Membuat eBook (Buku Elektronik)
Buku Panduan ini diperuntukkan bagi siapa saja yang mempunyai keinginan untuk mempelajari cara membuat eBook setahap demi setahap. Buku ini disusun dengan bahasa yang sederhana sehingga bisa dipelajari oleh siapa saja, termasuk bagi anda yang tidak mempunyai latar belakang ilmu komputer sekalipun.
Buku Panduan ini adalah buku elektronik yang dikemas dalam format dokumen PDF (Portable Document Format). Anda dapat membacanya dengan nyaman menggunakan ‘Adobe Acrobat Reader’ yang dilengkapi dengan panel Navigasi yang Canggih yang memungkinkan anda dapat menuju ke suatu topik dengan cepat hanya dengan meng-klik 'Daftar Bookmark' pada panel navigasi tersebut. Anda juga bisa langsung meng-klik didalam 'Daftar Isi' untuk menuju dengan cepat ke halaman yang berkaitan dengan topik yang anda pilih. Buku ini juga dilengkapi dengan Penuntun Cara Menggunakan Adobe Acrobat Reader. Sehingga bagi anda yang belum familiar dengan Acrobat Reader bisa sekaligus mempelajarinya dengan sangat mudah.
Anda juga bisa mencetaknya dengan menggunakan Adobe Acrobat Reader dan membacanya dengan lebih santai. Gunakan ukuran kertas A4 untuk mendapatkan hasil cetak terbaik. Buku Panduan ini disertai dengan program Compiler yang siap pakai dan itu Anda dapatkan GRATIS. Buku ini juga dilengkapi dengan sebuah eBook Contoh. Didalam buku ini terdapat latihan yang akan menuntun Anda setahap demi setahap secara detail bagaimana membuat dan menyelesaikan seperti eBook contoh tersebut. Selain itu Anda juga akan mendapatkan beberapa file-file grafik atau gambar animasi yang akan membantu Anda dalam membuat eBook.
Nah untuk memberi gambaran kepada Anda, silahkan lihat daftar isi dibawah ini. Semoga bisa memenuhi kebutuhan kepada anda.
Daftar Isi
Petunjuk Cara Menggunakan Buku Ini dengan Adobe Acrobat Reader
1. Pendahuluan
2. System yang Dibutuhkan
3. Persiapan Sebelum Memulai
3.1. Membuat Direktori (Folder) Khusus dalam Hardisk Komputer Anda
3.2. Men-Download Compiler Buku Elektronik
3.3. Meng-Ekstrak Compiler Buku Elektronik
3.4. Men-Download eBook Contoh
3.5. Membuat Direktori Latihan
3.6. Men-Download File-File Pendukung
4. Pengenalan HTML
4.1. Aturan Dasar Dokumen HTML
4.2. Struktur Dasar Dokumen HTML
5. Membuka Teks Editor
6. Menyusun Halaman Buku Elektronik
6.1. Membuat Judul Halaman
6.2. Membuat Garis Horizontal Sepanjang Halaman
6.3. Membuat Paragraf
6.4. Membuat Link untuk Perpindahan Halaman
6.5. Membuat Halaman Pertama eBook Contoh
6.6. Merekam Dokumen
6.7. Melihat Hasil Dokumen
6.8. Mewarnai Latar Belakang Halaman Buku
6.9. Warna, Ukuran dan Jenis Huruf
6.10. Membuat Halaman Kedua eBook Contoh
6.11. Memasukkan Gambar Ke Halaman Buku
6.12. Menggunakan Gambar Sebagai Penghubung Link
6.13. Membuat Halaman Ke Tiga eBook Contoh
6.14. Membuat Link Ke Homepage Anda
6.15. Membuat Link Ke E-mail Anda
6.16. Membuat Halaman Penutup eBook Contoh
6.17. Membuat Halaman Depan / Daftar Isi eBook Contoh
7. Melakukan Kompilasi eBook
7.1. Mengaktifkan Program Compiler
7.2. Memilih Direktori
7.3. Memilih Halaman Depan Buku
7.4. Memasukkan Judul Buku
7.5. Memberi Password
7.6. Memilih Icon
7.7. Mengijinkan Pembaca Untuk Mencetak Buku
7.8. Melakukan Kompilasi
8. Penutup
Buku Panduan ini adalah buku elektronik yang dikemas dalam format dokumen PDF (Portable Document Format). Anda dapat membacanya dengan nyaman menggunakan ‘Adobe Acrobat Reader’ yang dilengkapi dengan panel Navigasi yang Canggih yang memungkinkan anda dapat menuju ke suatu topik dengan cepat hanya dengan meng-klik 'Daftar Bookmark' pada panel navigasi tersebut. Anda juga bisa langsung meng-klik didalam 'Daftar Isi' untuk menuju dengan cepat ke halaman yang berkaitan dengan topik yang anda pilih. Buku ini juga dilengkapi dengan Penuntun Cara Menggunakan Adobe Acrobat Reader. Sehingga bagi anda yang belum familiar dengan Acrobat Reader bisa sekaligus mempelajarinya dengan sangat mudah.
Anda juga bisa mencetaknya dengan menggunakan Adobe Acrobat Reader dan membacanya dengan lebih santai. Gunakan ukuran kertas A4 untuk mendapatkan hasil cetak terbaik. Buku Panduan ini disertai dengan program Compiler yang siap pakai dan itu Anda dapatkan GRATIS. Buku ini juga dilengkapi dengan sebuah eBook Contoh. Didalam buku ini terdapat latihan yang akan menuntun Anda setahap demi setahap secara detail bagaimana membuat dan menyelesaikan seperti eBook contoh tersebut. Selain itu Anda juga akan mendapatkan beberapa file-file grafik atau gambar animasi yang akan membantu Anda dalam membuat eBook.
Nah untuk memberi gambaran kepada Anda, silahkan lihat daftar isi dibawah ini. Semoga bisa memenuhi kebutuhan kepada anda.
Daftar Isi
Petunjuk Cara Menggunakan Buku Ini dengan Adobe Acrobat Reader
1. Pendahuluan
2. System yang Dibutuhkan
3. Persiapan Sebelum Memulai
3.1. Membuat Direktori (Folder) Khusus dalam Hardisk Komputer Anda
3.2. Men-Download Compiler Buku Elektronik
3.3. Meng-Ekstrak Compiler Buku Elektronik
3.4. Men-Download eBook Contoh
3.5. Membuat Direktori Latihan
3.6. Men-Download File-File Pendukung
4. Pengenalan HTML
4.1. Aturan Dasar Dokumen HTML
4.2. Struktur Dasar Dokumen HTML
5. Membuka Teks Editor
6. Menyusun Halaman Buku Elektronik
6.1. Membuat Judul Halaman
6.2. Membuat Garis Horizontal Sepanjang Halaman
6.3. Membuat Paragraf
6.4. Membuat Link untuk Perpindahan Halaman
6.5. Membuat Halaman Pertama eBook Contoh
6.6. Merekam Dokumen
6.7. Melihat Hasil Dokumen
6.8. Mewarnai Latar Belakang Halaman Buku
6.9. Warna, Ukuran dan Jenis Huruf
6.10. Membuat Halaman Kedua eBook Contoh
6.11. Memasukkan Gambar Ke Halaman Buku
6.12. Menggunakan Gambar Sebagai Penghubung Link
6.13. Membuat Halaman Ke Tiga eBook Contoh
6.14. Membuat Link Ke Homepage Anda
6.15. Membuat Link Ke E-mail Anda
6.16. Membuat Halaman Penutup eBook Contoh
6.17. Membuat Halaman Depan / Daftar Isi eBook Contoh
7. Melakukan Kompilasi eBook
7.1. Mengaktifkan Program Compiler
7.2. Memilih Direktori
7.3. Memilih Halaman Depan Buku
7.4. Memasukkan Judul Buku
7.5. Memberi Password
7.6. Memilih Icon
7.7. Mengijinkan Pembaca Untuk Mencetak Buku
7.8. Melakukan Kompilasi
8. Penutup
Sunday, May 18, 2008
सरिता रक्यत दी जावा तिमुर
Diperbaharui tanggal :May 18, 2008
CERITA RAKYAT
DAERAH JAWA TIMUR
Babad Madiun Babad Magetan Jaka Sumilir Panji Wuyung
BABAD MADIUN
Sultan Trenggana mempunyai anak 6 orang, yakni Pangeran Mukmin yg lalu dinobatkan menjadi
seorang wali oleh Sunan Giri yang bergelar Sunan Prawata. Putra kedua adalah seorang putri yang
dipersunting oleh Pangeran Langgar, putra kyai Gede Sampang di Madura. Putri ketiga permaisuri
Pangeran Hadiri, bupati Kali Nyamat. Putri berikutnya diperistri Panembahan Pasarean di Cirebon.
Putra keenam, disebut Pangeran Timur, lalu diangkat menjadi Adipati di Madiun dan selanjutnya
bergelar Panembahan Mediyun.
Waktu itu Madiun masih disebut sebagai Kota Miring. Pangeran Timur yang diangkat sebagai
bupati di Kota Miring, apabila menghadap ke Pajang, diperkenankan duduk bersanding dengan
gusti Sultan Pajang, berbeda dengan bupati yang lain, oleh karena itu cara menghadap Pangeran
Timur sering disebut dengan Madiyangayun.
Ngayun yang berarti cara menghadap Pangeran Timur lebih maju dari pada bupati yang lain.
Madya berarti kedudukan Pangeran Timur sudah seperti setengah raja. Oleh karena itu lama
kelamaan Kota Miring disebut juga kota Madiun, dan yang memerintah di Madiyun disebut Pa
nembahan Senopati Madiyun.
Panembahan Senopati Madiun mempunyai dua orang putra. Yang sulung bernama Ajeng Retno
Dumilah, dan yang muda diberi nama Raden Lontang.
Saat itu Demak mulai suram dan Pajang mulai timbul. Saat itu Arya Penangsang memberontak, dan
berhasil dibunuh oleh Sutawijaya, sehingga ketenaran Pajang mulai bergeser ke Mataram, dan
Sutawijaya bergelar Ngabehi Loring Pasar, dan semua bupati takluk kepada Mataram. Tapi Madiun
tidak takluk ke Mataram, karena masih membela kematian Arya Penangsang, yang pada akhirnya
nantinya timbul peperangan antara Mataram dengan Madiun. Agar peperangan tidak berlarut larut
Sunan Giri berkenan turun ke lapangan, dan dipertemukan antara Madiun dengan Mataram. Disitu
Sunan Giri membuat teka teki.:" Dunia ini ada dua macam, wadhah dengan isi." Disini Madiun lebih
memilih isi dan mataram lebih memilih Wadhah.
Setelah itu peperangan berhenti, dan utusan Mataram pulang ke Mataram. Saat itu di Mataram
sedang ada pertemuan, dan para utusan melaporkan hasil pertempurannya dg Madiun. Sebenarnya
sang raja marah mendengar hasil pertemuannya dg Madiun, tapi para sesepuh memberi penjelasan
kalau memilih wadhah itu lebih utama dan lebih bijaksana, namun Mataram juga masih harus tetap
berhati - hati, karena Madiiun masih mempunyai pusaka sakti, kyai Tundhung Mediyun yang cara
mengatasinya amatlah rumit.
Lalu Panembahan Senopati mengutus Nyai Ria Adisara untuk membawa kembang setaman ke
Madiun perlu untuk mencuci kaki Panembahan Madiun sebagai tandha takluk. Tetapi Panembahan
Madiun beserta para prajuritnya tidak percaya, lalu mereka pergi ke suatu tempat untuk ngongak
(melihat dari kejauhan) apa benar Mataram mengirim pasukan tandha takluk. Daerah itu sampai
kini diberi nama desa pangongakan. Setelah Nyai Ria Adisara sampai segera mencuci kaki Panem
bahan Madiun dengan kembang setaman, dan sisa dari air untuk mencuci kaki Panembahan Madiun
itu lalu dibawa ke Mataram guna dipakai keramas Panembahan Senopati.
Tetapi setelah Nyai Ria Adisara meninggalkan Madiun, tiba- tiba para prajurit Mataram yg
berjumlah ribuan segera menyerang Madiun yg tak siap berperang. Bagaikan air bah mereka menye
rang Madiun, sampai Madiun kebobolan. Saat itu Panembahan Madiun Panembahan Rangga
Jumena segera memanggil putrinya Raden Ayu Retno Dumillah untuk dipasrahi pusaka keris
Tundhung Mediyun, untuk dipakai menumpas siapa saja yg berani menembus Kadipaten Madiun.
Dan setelah itu panembahan Rangga Jumena hilang gaib tanpa bekas.
Raden Ayu Retno Dumilah segera membentuk pasukan wanita guna dipakai benteng terakhir
Madiun. Panembahan senopati mengetahui hal ini segera merayu sang dyah ayu. Karena terlena
oleh rayuan Panembahan Senopati, dg tanpa disadarinya keris Tundhung Mediyun jatuh terlepas
dan segera disaut panembahan senopati, dan Raden Ayu Retno Dumilah menjadi istri Panembahan
Senopati dan Mediyun mulai saat itu menjadi daerah taklukan Mataram.
---------tamat --------
Jumlah Pengunjung :
CERITA RAKYAT
DAERAH JAWA TIMUR
Babad Madiun Babad Magetan Jaka Sumilir Panji Wuyung
BABAD MADIUN
Sultan Trenggana mempunyai anak 6 orang, yakni Pangeran Mukmin yg lalu dinobatkan menjadi
seorang wali oleh Sunan Giri yang bergelar Sunan Prawata. Putra kedua adalah seorang putri yang
dipersunting oleh Pangeran Langgar, putra kyai Gede Sampang di Madura. Putri ketiga permaisuri
Pangeran Hadiri, bupati Kali Nyamat. Putri berikutnya diperistri Panembahan Pasarean di Cirebon.
Putra keenam, disebut Pangeran Timur, lalu diangkat menjadi Adipati di Madiun dan selanjutnya
bergelar Panembahan Mediyun.
Waktu itu Madiun masih disebut sebagai Kota Miring. Pangeran Timur yang diangkat sebagai
bupati di Kota Miring, apabila menghadap ke Pajang, diperkenankan duduk bersanding dengan
gusti Sultan Pajang, berbeda dengan bupati yang lain, oleh karena itu cara menghadap Pangeran
Timur sering disebut dengan Madiyangayun.
Ngayun yang berarti cara menghadap Pangeran Timur lebih maju dari pada bupati yang lain.
Madya berarti kedudukan Pangeran Timur sudah seperti setengah raja. Oleh karena itu lama
kelamaan Kota Miring disebut juga kota Madiun, dan yang memerintah di Madiyun disebut Pa
nembahan Senopati Madiyun.
Panembahan Senopati Madiun mempunyai dua orang putra. Yang sulung bernama Ajeng Retno
Dumilah, dan yang muda diberi nama Raden Lontang.
Saat itu Demak mulai suram dan Pajang mulai timbul. Saat itu Arya Penangsang memberontak, dan
berhasil dibunuh oleh Sutawijaya, sehingga ketenaran Pajang mulai bergeser ke Mataram, dan
Sutawijaya bergelar Ngabehi Loring Pasar, dan semua bupati takluk kepada Mataram. Tapi Madiun
tidak takluk ke Mataram, karena masih membela kematian Arya Penangsang, yang pada akhirnya
nantinya timbul peperangan antara Mataram dengan Madiun. Agar peperangan tidak berlarut larut
Sunan Giri berkenan turun ke lapangan, dan dipertemukan antara Madiun dengan Mataram. Disitu
Sunan Giri membuat teka teki.:" Dunia ini ada dua macam, wadhah dengan isi." Disini Madiun lebih
memilih isi dan mataram lebih memilih Wadhah.
Setelah itu peperangan berhenti, dan utusan Mataram pulang ke Mataram. Saat itu di Mataram
sedang ada pertemuan, dan para utusan melaporkan hasil pertempurannya dg Madiun. Sebenarnya
sang raja marah mendengar hasil pertemuannya dg Madiun, tapi para sesepuh memberi penjelasan
kalau memilih wadhah itu lebih utama dan lebih bijaksana, namun Mataram juga masih harus tetap
berhati - hati, karena Madiiun masih mempunyai pusaka sakti, kyai Tundhung Mediyun yang cara
mengatasinya amatlah rumit.
Lalu Panembahan Senopati mengutus Nyai Ria Adisara untuk membawa kembang setaman ke
Madiun perlu untuk mencuci kaki Panembahan Madiun sebagai tandha takluk. Tetapi Panembahan
Madiun beserta para prajuritnya tidak percaya, lalu mereka pergi ke suatu tempat untuk ngongak
(melihat dari kejauhan) apa benar Mataram mengirim pasukan tandha takluk. Daerah itu sampai
kini diberi nama desa pangongakan. Setelah Nyai Ria Adisara sampai segera mencuci kaki Panem
bahan Madiun dengan kembang setaman, dan sisa dari air untuk mencuci kaki Panembahan Madiun
itu lalu dibawa ke Mataram guna dipakai keramas Panembahan Senopati.
Tetapi setelah Nyai Ria Adisara meninggalkan Madiun, tiba- tiba para prajurit Mataram yg
berjumlah ribuan segera menyerang Madiun yg tak siap berperang. Bagaikan air bah mereka menye
rang Madiun, sampai Madiun kebobolan. Saat itu Panembahan Madiun Panembahan Rangga
Jumena segera memanggil putrinya Raden Ayu Retno Dumillah untuk dipasrahi pusaka keris
Tundhung Mediyun, untuk dipakai menumpas siapa saja yg berani menembus Kadipaten Madiun.
Dan setelah itu panembahan Rangga Jumena hilang gaib tanpa bekas.
Raden Ayu Retno Dumilah segera membentuk pasukan wanita guna dipakai benteng terakhir
Madiun. Panembahan senopati mengetahui hal ini segera merayu sang dyah ayu. Karena terlena
oleh rayuan Panembahan Senopati, dg tanpa disadarinya keris Tundhung Mediyun jatuh terlepas
dan segera disaut panembahan senopati, dan Raden Ayu Retno Dumilah menjadi istri Panembahan
Senopati dan Mediyun mulai saat itu menjadi daerah taklukan Mataram.
---------tamat --------
Jumlah Pengunjung :
Subscribe to:
Posts (Atom)